KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya S. Monong meresmikan Rumah Toko (Ruko) Majelis Resort dan Jemaat GKE (Gereja Kalimantan Evangelis) Kuala Kurun, serta Pastori Labehu Asi dan Sakatik Jemaat GKE Kuala Kurun, Rabu (01/03/2023).
Jaya menyampaikan terima kasih kepada panitia pembangunan serta semua pihak yang telah bekerjasama dalam pembangunan ruko dan pastori.
“Pembangunan Ruko Majelis Resort dan Jemaat GKE Kuala Kurun, serta Pastori Labehu Asi dan Sakatik Jemaat GKE Kuala Kurun bisa terselesaikan pembangunannya karena anugerah Tuhan,” kata Jaya.
“Kita semua menabur, Allah lah yang memberi pertumbuhan. Kebaikan yang kita tabur, semuanya untuk kebesaran nama Tuhan dan kebaikan bersama,” tukas Jaya.
Jaya mengapresiasi program GKE, diantaranya mendorong kemandirian keuangan gereja melalui kegiatan usaha yang dilakukan. Seperti pembangunan ruko, sarang walet, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan sektor lainnya.
“Kegiatan usaha yang dilakukan GKE, dalam upaya mendukung pelayanan gereja dan mendukung peningkatan kesejahteraan warga jemaat. Ini contoh yang baik, gereja berperan aktif dalam kegiatan ekonomi untuk kemaslahatan bersama,” tuturnya.
Disisi lain, Jaya berharap dukungan GKE bersama pemerintah memberantas peredaran gelap narkoba di Gumas, guna mewujudkan masa depan masyarakat khususnya generasi muda yang gemilang.
Ketua Umum (Ketum) Majelis Sinode (MS) GKE Pdt Simpoen F Lion mengatakan, tidak ada yang bisa dikatakan selain ucapan syukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya sehingga ruko dan pastori dapat terselesaikan pembangunannya.
“Bukan oleh kuat dan gagah kita, tapi semua karena kebaikan-Nya. Allah sumber berkat, kita mengelolanya dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan dan kepada manusia,” kata Simpoen.
Simpoen menjelaskan, pembangunan ruko sebagai upaya mewujudkan kemandirian dana GKE. Melalui kegiatan usaha yang dilakukan, seperti pembangunan ruko, sarang walet, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan sektor lainnya, GKE tidak menjadi ‘peminta-minta’ di luar, tapi bisa mandiri melalui kegiatan usaha yang dilakukan.
“Kemandirian dalam ekonomi produktif harus dikembangkan GKE demi kemajuan pelayanan dan kesejahteraan jemaat,” ujar Simpoen.
Simpoen mengapresiasi dukungan bupati, wakil bupati, jemaat, panitia dan semua pihak terhadap pembangunan ruko dan pastori.
Ketua panitia pembangunan Naftali menyampaikan, pembangunan ruko untuk mewujudkan kemandirian dana melalui usaha yang berguna untuk menopang pelayanan dan menjadi kesaksian akan kebaikan Tuhan.
“Jumlah dana untuk pembangunan ruko empat pintu dan penataan halaman ruko sebesar Rp 588.585.400, sehingga satu pintu ruko senilai Rp 147.146. 350,” kata Naftali.
Pria yang juga Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Dinas Pekerjaan Umum Gumas itu membeberkan, sumber dana pembangunan ruko berasal dari dana Resort GKE Kuala Kurun Rp 175 juta.
Dukungan dana dari Jaya S Monong Rp 294.500.000. Dukungan dana dari Efrensia LP Umbing, penggalangan dana di jemaat, Bank Kalteng Cabang Kuala Kurun, perangkat daerah dan sewa ruko sebesar Rp 119.085.400.
“Dukungan dari PDAM Kabupaten Gunung Mas berupa sumbangan meteran PDAM sekaligus instalasinya,” ujar Naftali.
Turut hadir, Plh Sekda Richard, anggota MS GKE dari unsur perempuan Pdt Rayaniatie Djangkan, sejumlah kepala perangkat daerah, Ketua Majelis Resort/Jemaat GKE Kuala Kurun Pdt Dein G Narang, mantan Ketua Majelis Resort/Jemaat GKE Kuala Kurun Pdt Edison B Kuni, Ketua Resort/Jemaat GKE Tewah Pdt Agus Widia Cahyadi, Direktur PDAM Hendra Toendan, Demang Kepala Adat Kecamatan Kurun Yehuda I Emun, Ketua Harian DAD Herbert Y Asin, sejumlah Pdt GKE dan undangan lainnya. (vri)