KUALA KURUN – Wakil Bupati Gunung Mas (Gumas) Efrensia LP Umbing mengajak pemuda Gumas untuk terjun menjadi petani milenial. “Tidak perlu malu ataupun gengsi menjadi petani milenial, karena pertanian memegang peranan penting dalam membangunan perekonomian nasional dan daerah,” kata Efrens, Selasa (21/02/2023).
Efrens menyebut, sektor pertanian determinan dalam penyediaan bahan pangan untuk ketahanan masyarakat, dan salah satu pilar dalam pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja.
“Melalui program smart agro, kami [Jaya-Efrens] ingin menggenjot sektor pertanian di Kabupaten Gunung Mas, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani, dan meningkatkan kemajuan daerah,” terangnya.
“Disinilah peran petani milenial dibutuhkan untuk bersama-sama mengembangkan pertanian dalam arti luas di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, dengan menerapkan pertanian modern yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas,” tutur wabup.
Dia menyatakan, komoditas pertanian saat ini yang tengah dikembangkan Pemkab Gumas dan perlu didukung petani milenial, yakni padi, jagung, singkong, ternak dan ikan.
Berkembangnya padi, jagung dan singkong, diyakini mampu mengembangkan budidaya ternak dan ikan, mengingat pakan ternak dan ikan dari limbah padi, jagung dan singkong. Padi, jagung dan singkong pun bisa menjadi bahan pangan masyarakat.
Penyediaan bahan pangan salah satunya untuk masyarakat Gumas bahkan luar Gumas seperti ibukota negara Nusantara Kalimantan Timur.
“Pak Presiden [Jokowi] mengatakan, saat ini petani kita usianya rata-rata 45 tahun keatas. Petani milenial kita kemana? Ayo terjun menjadi petani milenial, jangan hanya maunya menjadi youtuber atau pegawai negeri sipil,” seru Efrens yang juga ketua DPC HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Gumas 2022-2026.
Efrens menegaskan tidak salah menjadi youtuber atau pegawai negeri sipil, tapi itu bukan segala-galanya. Menjadi petani, utamanya petani milenial adalah mulia, karena petani menyediakan kebutuhan pangan yang paling utama dari kebutuhan lainnya.
“Punya rumah, mobil dan materi lainnya, tapi kalau tidak makan? Pentingnya kebutuhan pangan untuk menjaga kelangsungan hidup. “Jadi petani tidak akan membuat kita hina, malah membuat kita bahagia karena bisa menyediakan kebutuhan pangan bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain,” ujar Efrens memungkas. (vri)