KUALA KURUN, Halokalteng.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menyesalkan dengan kasus kecolongan situasi praktik bullying yang terjadi di SMAN-1 Kurun. Maka menindak lanjuti hal tersebut, terulang Pemda Gumas diminta untuk disiplinkan anak sekolah terkait praktik Bullying.
Hal ini disampaikan, Anggota DPRD Gumas Nomi Aprilia mengatakan telah mendapatkan laporan langsung dari pihak orangtua siswa yang mendapatkan bullying di sekolah. Terlebih lagi, siswa yang mendapatkan kasus tersebut adalah siswa kekurangan mental yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari pihak sekolah.
“Korban ini adalah siswa kekurangan, sehingga kita Gumas itu sangat menjaga untuk menghindari mereka dari tindakan bully. Seharusnya, pihak sekolah lebih jeli lagi atau lebih bergerak, bagaimana untuk menjaga anak-anak kita di sekolah,” ucap Nomi Aprilia, Kamis (1/8/2024).
Diketahu, sambung dia, tindakan bully atau perundungan itu dilakukan pada saat jam belajar, artinya pihak sekolah juga harus memantau kelakuan anak. Sehingga ada pembatasan kegiatan yang bisa merugikan orang lain maupun sekolah kedepannya.
“Pihak sekolah juga harusnya menjadi perlindungan, dan pencegah tindakan tersebut terjadi di sekolah, jangan sampai hal itu dibiarkan, apalagi korbannya anak yang memiliki keterbatasan mental,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN-1 Kurun, Batuah membenarkan adanya kejadian tersebut, namun pihaknya setelah mendapat informasi adanya bully atau perundungan tersebut kedua pihak juga sudah dimintai keterangan dan sekarang sudah dilakukan mediasoi oleh pihak berwajib.
“Harapan kita kedepan akan melakukan pembatasan baik penggunaan gadget, selain itu juga kita juga akan melakukan sosialisasi terkait bully atau bullying, sehingga kasus ini juga menjadi pelajaran juga buat kami kedepan supaya lebih lagi kami lakukan pengawasan,” pungkasnya. (red)