KASONGAN – HaloKalteng.com – Delapan warga Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, yang sempat dituduh mencuri buah sawit di Blok I29 Kerici Estet milik PT Bumihutani Lestasi (PT BHL), akhirnya dinyatakan bebas murni oleh Pengadilan Negeri Kasongan. Putusan ini menegaskan bahwa para terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang dituntut Jaksa.
Kuasa Hukum terdakwa, Jesvandy Silaban, menyampaikan rasa syukur atas putusan hakim. “Alhamdulillah, hari ini kami menjemput klien kami yang telah diputus bebas. Pertimbangan hakim menyatakan tidak ada bukti para terdakwa melakukan pencurian,” jelas Jesvandy, Jumat malam 17 September 2025 ,saat penjemputan 8 kliennya di Rutan Palangka Raya.
Dalam kasus ini, Jaksa menuntut Pasal 363 ayat 1 ke-4 terhadap para terdakwa, dengan ancaman hukuman 2 tahun 5 bulan untuk Aminuddin Gultom dan 2 tahun bagi tujuh terdakwa lainnya. Namun fakta persidangan menunjukkan semua saksi menyatakan para terdakwa tidak pernah melakukan pencurian di lokasi tersebut.
Jesvandy menambahkan, pihaknya mempertimbangkan langkah hukum lanjutan terhadap PT BHL. “Sejak awal, perusahaan menuding klien kami melakukan pencurian, padahal faktanya tidak. Kami akan menuntut keadilan terkait hal ini,” katanya.
Dari delapan terdakwa, tujuh merupakan karyawan PT BHL, sementara Aminuddin Gultom adalah tokoh masyarakat Desa Mirah Kalanaman. Selama bekerja, ketujuh karyawan tinggal di mes perusahaan. Kuasa hukum menegaskan akan menanyakan status mereka dan tindak lanjut perusahaan terhadap karyawan yang sempat dituduh ini.
Kasus ini bermula pada April lalu ketika tujuh terdakwa diminta Asisten Manajer dan mandor perusahaan untuk melakukan pemanenan sawit di Blok I29. Namun, mereka justru dituduh mencuri. Jesvandy menilai kasus ini diduga telah disetting, karena para terdakwa dipaksa menuduh Aminuddin Gultom.
Tudingan kerugian perusahaan mencapai Rp 14 juta, namun fakta persidangan membuktikan nilai kerugian tidak sebesar itu, dan para terdakwa melakukan pekerjaan sesuai perintah perusahaan.
“Sejak awal kami memperjuangkan bahwa klien kami tidak pernah melakukan pencurian. Putusan bebas ini membuktikan kebenaran tersebut,” pungkas Jesvandy Silaban. (AN)