Menu

Mode Gelap
Fraksi DPRD Sepakat Rancangan Akhir RPJMD Tahun 2025-2029 Dibahas RPJMD Katingan 2025–2029 Didorong Jadi Tonggak Pembangunan Lima Tahun ke Depan Program Perangkat Daerah Harus Maksimal dan Tepat Sasaran DPRD dan Pemkab Sepakati Tiga Buah Raperda Menjadi Perda Perangkat Daerah Harus Manfaatkan Aset Daerah DPRD Minta Tenaga Pendidik Harus Tingkatkan Kompetensi

Berita Utama

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Katingan Jangan Mengunakan Politik Identitas

badge-check


					FOTO : Calon Bupati Katingan Sakariyas dan calon Wakil Bupati Katingan Endang Susilawatie. Perbesar

FOTO : Calon Bupati Katingan Sakariyas dan calon Wakil Bupati Katingan Endang Susilawatie.

KASONGAN – HaloKalteng.com – Calon Bupati Katingan Sakariyas, mengajak pasangan calon (paslon) lainnya agar menghindari potensi penggunaan politik identitas, terutama identitas keagamaan pada pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024.

“Saya mengimbau kepada rekan sahabat saya yang juga calon Bupati dan Wakil Bupati. Ayo kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban dengan tidak mengatasnamankan politik indentitas. Karena saat masih menjabat, sering menyampaikan bahwa saya ini Bupati Katingan dan bukan Bupati Agama. Kita perlu hati-hati,” jelas Sakariyas, kepada sejumlah wartawan, Rabu 9 Oktober 2024.

Ketua DPC PDI Perjuangan ini mengatakan Kabupaten Katingan bermacam corak agama. Inilah yang harus dijaga, jangan sampai muncul bahasa-bahasa membawa agama lain terutam dalam hal politik identitas.

“Namun, selama inikan ada saja salah satu calon kita yang selalu berbicara di masjid-masjid atas nama ini dan itu. Padahal tidak boleh sebenarnya,”tegasnya.

Oleh sebab itu, dirinya meminta Badan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Katingan agar melakukan pengawasan terhadap semua pasangan calon apabila melakukan ceramah dirumah ibadah.

“Saya pikir hal ini tidak dibolehkan, kalau memang aturannya tidak boleh. Bagaimana nanti jika kita terpilih sebagai kepala daerah atau Bupati, kita hanya mikir agamanya saja. Berartikan kalau saya agama Kristen, maka saya memikirkan Kristen saja. Namun tidak begitu,”ungkapnya.

Selain itu Sakariyas juga mengajak masyarakat untuk tidak mengunakan politik identitas tersebut. Karena madharat-nya sangat besar dan dapat berujung pada disintegrasi bangsa. Hal ini disampaikan dalam rangka terciptanya suasana kondusif di tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Katingan.

“Saya mempersilahkan masyarakat yang menilai ketika dirinya sebagai Bupati Katingan periodenya 5 tahun. Namun, masa kerja saya itu hanya dua tahun saja. Boleh dilihat, karena dulu masalahnya kita ada musibah covid-19, ada banjir dan sebagainya sehingga kita tidak maksimal bekerja,”ucapnya. (AS)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Fraksi DPRD Sepakat Rancangan Akhir RPJMD Tahun 2025-2029 Dibahas

1 Juli 2025 - 17:35 WIB

RPJMD Katingan 2025–2029 Didorong Jadi Tonggak Pembangunan Lima Tahun ke Depan

1 Juli 2025 - 12:29 WIB

Program Perangkat Daerah Harus Maksimal dan Tepat Sasaran

30 Juni 2025 - 19:14 WIB

DPRD dan Pemkab Sepakati Tiga Buah Raperda Menjadi Perda

30 Juni 2025 - 13:16 WIB

Perangkat Daerah Harus Manfaatkan Aset Daerah

29 Juni 2025 - 18:54 WIB

Trending di Berita Utama