Menu

Mode Gelap
RPJMD Katingan 2025–2029 Didorong Jadi Tonggak Pembangunan Lima Tahun ke Depan DPRD dan Pemkab Sepakati Tiga Buah Raperda Menjadi Perda DPRD Minta Tenaga Pendidik Harus Tingkatkan Kompetensi FTIK IX Kabupaten Katingan 2025 Sukses Digelar, Tasik Payawan Kembali Jadi Juara Umum Tradisi dan Spiritualitas Hindu Kaharingan Meriahkan FTIK ke-IX di Kabupaten Katingan Enam Fraksi DPRD Sepakati Raperda APBD Tahun 2024 Dibahas Lebih Lanjut

Berita Utama

Akses Layanan Kesehatan Masih Minim, Bupati Katingan Minta Dukungan Kemenkes

badge-check


					FOTO : Bupati Katingan Saiful, didampingi Kadis Kesehatan, saat kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Perbesar

FOTO : Bupati Katingan Saiful, didampingi Kadis Kesehatan, saat kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

KASONGAN – HaloKalteng.com – Minimnya tenaga kesehatan di wilayah pelosok Kabupaten Katingan mendorong Bupati Saiful untuk mengambil langkah strategis.

Dia melakukan kunjungan kerja langsung ke Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, pada Rabu 28 Mei 2025. Hal ini dilakukan guna meminta tambahan personel medis melalui program penugasan khusus.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Saiful didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan, Glorikus. Keduanya menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi daerah, terutama terkait terbatasnya tenaga kesehatan di Puskesmas yang berada di daerah terpencil, sulit diakses, dan jauh dari pusat pemerintahan.

“Kami tidak bisa menunggu. Ini menyangkut hak dasar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Katingan masih kekurangan banyak tenaga medis, mulai dari dokter hingga tenaga laboratorium. Kami berharap Kemenkes bisa segera mengalokasikan bantuan melalui program penugasan khusus,” ungkap Bupati Saiful.

FOTO : Bupati Saiful, foto bersama usai kunjungan kerja.

Menurut data Dinas Kesehatan, masih terdapat Puskesmas di Katingan yang hanya memiliki satu hingga dua petugas aktif. Beberapa bahkan belum memiliki dokter tetap, yang berdampak langsung pada rendahnya kualitas layanan serta respons terhadap kasus-kasus darurat.

Kepala Dinas Kesehatan Glorikus, menambahkan bahwa distribusi tenaga kesehatan menjadi persoalan serius di Katingan, terutama karena kendala geografis dan keterbatasan infrastruktur.

“Yang kami butuhkan bukan hanya jumlah, tapi juga keberadaan tenaga medis yang lengkap dan berkelanjutan. Kami butuh dokter, bidan, perawat, apoteker, hingga tenaga sanitarian. Kondisi medan di Katingan memang tidak mudah, tapi kebutuhan masyarakat harus tetap diutamakan,” jelas Glorikus.

Menanggapi hal tersebut, pihak Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti usulan tersebut. Mereka menjelaskan mekanisme program penugasan khusus, termasuk prosedur administratif dan dukungan pelatihan serta insentif bagi tenaga medis yang bersedia ditempatkan di daerah prioritas.

Program penugasan khusus tenaga kesehatan merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk menjangkau wilayah-wilayah DTPK (Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan), serta memastikan pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Kunjungan ini menjadi langkah awal yang konkret dalam perjuangan Pemkab Katingan untuk meningkatkan layanan kesehatan yang lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang jarak dan lokasi. (AN)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

RPJMD Katingan 2025–2029 Didorong Jadi Tonggak Pembangunan Lima Tahun ke Depan

1 Juli 2025 - 12:29 WIB

DPRD dan Pemkab Sepakati Tiga Buah Raperda Menjadi Perda

30 Juni 2025 - 13:16 WIB

DPRD Minta Tenaga Pendidik Harus Tingkatkan Kompetensi

29 Juni 2025 - 13:38 WIB

FTIK IX Kabupaten Katingan 2025 Sukses Digelar, Tasik Payawan Kembali Jadi Juara Umum

28 Juni 2025 - 22:21 WIB

Tradisi dan Spiritualitas Hindu Kaharingan Meriahkan FTIK ke-IX di Kabupaten Katingan

26 Juni 2025 - 22:05 WIB

Trending di Berita Utama