KUALA KURUN – HaloKalteng.com – Menyambut bulan suci ramadan 1446 hijriah tahun 2025, persaudaraan muslimah (salimah) menggelar sekolah ramadan, yang dipusatkan di Masjid Al-Muhajirin, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
Ratusan pelajar dari jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA) mengikuti sekolah ramadan, selama dua hari yakni 8-9 Maret 2025. Dengan mengangkat tema, tingkatkan ilmu dan ukhuakiyah islamiyah menjadi remaja berprestasi berakhlak mulia.
“Sekolah ramadan untuk menyemarakkan bulan suci ramadan, dalam upaya meningkatkan pengetahuan, meningkatkan rasa cinta pada agama, dan perkuat ukhuwah islamiyah para pelajar,” ucap Ketua Panitia Sekolah Ramadan Salimah Siti Aminah, Sabtu (8/3).
Dia mengatakan, sekolah ramadan adalah program dari salimah yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan puasa. Tahun ini, pesertanya adalah pelajar kelas XI dan XII dari SMAN 1 Kurun sebanyak 50 orang, SMKN 1 Kurun 20 orang dan MA Nurul Yakin 30 orang. Pelajar yang mengikuti sekolah ramadan tidak dikenakan biaya atau gratis.
“Kami menginisiasi sekolah ramadan salimah ini karena melihat jarang ada sekolah yang menggelar sekolah ramadan di bulan puasa,” ujarnya.
Kegiatan selama sekolah ramadan salimah, dimulai pada Sabtu (8/3) pukul 07.30 WIB-12.00 WIB. Yang diawali pembukaan, penyampaian materi pergaulan anak muda dalam Islam, fiqih ibadah, dan ditutup dengan salat dzuhur berjamaah.
Kemudian Minggu (9/3) pukul 09.00 WIB-18.00 WIB, diawali dengan materi terkait karir dan masa depan, salat dzuhur berjamaah, nonton bareng (nobar) film islami, salat ashar berjamaah, tadarus dan khatam alquran, kultum dan persiapan buka puasa bersama serta salat magrib berjamaah.
“Pada sekolah ramadan salimah tahun lalu, kami menggandeng Polres Gumas sebagai pemateri untuk materi terkait kenakalan remaja,” terang Siti Aminah yang didampingi Sekretaris Panitia Winda Handayani.
Selama mengikuti sekolah ramadan salimah, lanjut dia, peserta diwajibkan mengikuti kegiatan khatam alquran, salat berjamaah dan buka puasa dengan jamaah Masjid Al-Muhajirin.
“Pelajar yang mengikuti sekolah ramadan salimah akan mendapatkan sertifikat dan kenang-kenangan dari salimah. Selain itu, juga ada hadiah bagi pelajar yang aktif,” jelasnya.
Dia menuturkan, sekolah ramadan salimah sudah dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu. Namun sempat terhenti saat Covid-19 melanda. Pesertanya secara bergantian adalah muslimah ibu rumah tangga mualaf dan pelajar.
“Kalau sekolah ramadan salimah yang diikuti oleh peserta dari kalangan pelajar adalah yang kedua kalinya,” tutur Siti Aminah.
Selama ini, pelaksanaan sekolah ramadan salimah menggunakan dana dari para donatur, baik itu dari Perusahaan Besar Swasta (PBS), perbankan serta instansi, karena sampai saat masih belum ada dana hibah dari pemerintah daerah setempat.
“Tahun ini kami juga sudah mengajukan dana hibah ke pemerintah daerah, namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan. Terlebih lagi adanya efisiensi anggaran,” katanya.
Melalui sekolah ramadan salimah, maka diharapkan akan meningkatkan keimanan dan kecintaan pelajar terhadap Allah Swt, Nabi Muhammad Saw dan agama Islam, meningkatkan pengetahuan untuk generasi muda Islam.
“Kegiatan ini juga untuk mengasah kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat, serta menumbuhkan pentingnya pendidikan agama dalam lingkup sekolah dan keluarga,” pungkasnya. (Tim Redaksi)