KUALA KURUN – HaloKalteng.Com – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar gerakan pangan murah di Taman Kota Kuala Kurun yang dimulai 22-23 Oktober 2025. Ini dalam rangka memperingati hari tani ke-62 dan hari pangan sedunia ke-45 tahun 2025.
“Dalam gerakan pangan murah ini, kami menjual berbagai bahan pangan yang harganya disubsidi pemerintah, sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga lebih murah ketimbang di pasaran,” ucap Kepala DPKP Kabupaten Gumas Eigh Manto, Rabu (22/10/2025).
Selain untuk peringati hari tani dan hari pangan sedunia, lanjut dia, gerakan pangan murah ini juga dilaksanakan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok dalam rangka mengendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan.
“Gerakan pangan murah juga bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses pangan yang berkualitas dan terjangkau,” tegasnya.
Dia menyampaikan, berbagai bahan pangan murah yang dijual yakni beras premium Rp65.000 per lima kilogram, minyak goreng kita Rp15.000 per liter, gula pasir Rp15.000 per kilogram, bawang merah Rp 18.000 ribu per setengah kilogram, dan bawang putih Rp15.000 per setengah kilogram.
Selanjutnya, juga dijual beras SPHP karung lima kilogram bekerjasama dengan Polres Gumas yakni Rp60.000 per lima kilogram, ikan patin Rp30.000 per kilogram, daging ayam ras Rp18.000 per setengah kilogram dan telur ayam ras Rp52.000 ribu per tabak.
“Kami juga menjual bahan pangan lain, seperti mie goreng, susu kental manis, sarden, garam, sirup, teh, kopi dan lainnya yang tidak disubsidi, namun harga jualnya masih lebih murah dari pasaran,” terangnya.
Dalam gerakan pangan murah itu, bahan pangan yang habis terjual yakni beras medium sebanyak 500 karung, minyak goreng 500 liter, gula pasir 500 kilogram, bawang merah dan bawang putih masing-masing sebanyak 150 kilogram, telur ayam ras 150 tabak, daging ayam ras 58 kilogram, dan ikan patin 106 kilogram.
“Kami bersyukur ratusan sak beras lima kilogram ludes terjual, dan bahan pangan yang lain juga habis dibeli masyarakat,” tandasnya. (Tim Redaksi)