KASONGAN – Panglima Jilah atau pemimpin besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) rayakan ulang tahunnya ke-43 di Kasongan Kabupaten Katingan.
Saat memberikan arahan kepada seluruh perwakilan pasukan merah TBBR yang ada di Kalimantan, Panglima Jilah mengatakan, sebagai orang Dayak harus bangga menjadi orang Dayak dan itulah identitas yang harus dipertahankan.
“Apapun keberadaan kita saat ini, apakah sebagai pejabat, sebagai pengusaha, atau sebagai orang sukses, yang harus diingat dan harus dipertahankan adalah identitas kita sebagai orang Dayak,” Ungkap Panglima Jilah, Senin (18/09/2023).
Bahkan masih menurut Jilah, Suku Dayak memiliki beragam etnis budaya yang diturunkan para leluhur, dimanah budaya tersebut wajib dipertahankan karena itu adalah identitas yang melekat dalam diri orang Dayak.
“Kita ditakdirkan oleh Jubata terlahir sebagai orang Dayak, makanya setiap etnis budaya yang diwariskan para leluhur kita, wajib dipertahankan,” Katanya.
Bahkan adat istiadat yang ada, wajib hukumnya untuk dipelihara, dilestarikan dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Adat istiadat yang ditinggalkan para leluhur, tujuannya untuk mengatur tatanan sosial manusia agar hidup lebih baik,” Ujarnya.
Kegiatan Ulang Tahun Panglima Jilah yang dirangkaikan dengan HUT Kabupaten Katingan ke-XXI dihadiri Bupati Katingan Sakariyas, dimanah Bupati mengapresiasi gerakkan-gerakkan yang dilakukan Pasukan Merah TBBR yang intinya bagaimana mempertahankan jati diri Orang Dayak.
“Saya sangat bangga, oleh karena hari ini kita boleh bersama-sama dengan Panglima Jilah, dan apa yang dikatakan tentang Identitas diri orang Dayak, wajib dipertahankan,” Kata Bupati Sakariyas.
Bahkan Sakariyas berharap keberadaan Pasukan Merah TBBR di Tanah Borneo atau Kalimantan, semakin eksis dan maju dan tetap mempertahankan dan memperjuangkan hak-hak orang Dayak.
“Semoga Pasukan Merah TBBR di Kalimantan tetap solid dan tetap maju demi Orang Dayak,” Tandasnya. (VRY).