Menu

Mode Gelap
Kuasa Hukum Bantah Isu Kades Tumbang Jala Serang Warga Babinsa Pastikan Bantuan Tak Salah Alamat Saat Warga Desa Bangkung Terima BLT Sinergi Pemkab Katingan dan UPR, KKN Siap Sasar Pengembangan Desa di 2025 Gubernur Agustiar Sidak Ke Sekolah, Pastikan Siswa Tidak Terhalang Ijazah Gara-gara Biaya Wabup Katingan Serahkan Santunan Korban Laka Lantas di Telangkah Pemkab Katingan dan DPRD Bahas Strategi Tingkatkan PAD Lewat Optimalisasi Pajak Daerah

Berita Utama

FGD Digelar Rangka Kajian Faktor Sosio Ekonomi dan Demografi

badge-check


					Kepala Bapperida Gunung Mas  Yantrio Aulia bersama Ketua Tim Peneliti Nila Susanti, dr Rina Sari sedang berfoto bersama perserta FGD di aula Bepperida setempat, Jumat (14/06/24) Perbesar

Kepala Bapperida Gunung Mas Yantrio Aulia bersama Ketua Tim Peneliti Nila Susanti, dr Rina Sari sedang berfoto bersama perserta FGD di aula Bepperida setempat, Jumat (14/06/24)

KUALA KURUN, Halokalteng – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas bersama pihak terkait menggelar kegiatan Focus Group Diskusi (FGD) dalam rangka kajian faktor sosio-ekonomi dan demografi, serta dukungan pemerintah daerah pada keluarga dengan balita stunting di Kabupaten Gunung Mas dan Murung Raya.

Sekda Gunung Mas Richard FL melalui Kepala Bapperida Yantrio Aulia menjelaskan, ini merupakan upaya percepatan penurunan stunting telah diarahkan untuk mencapai target prevalensi Indonesia, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Gunung Mas.

Yantrio menyebutkan, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting Indonesia sebesar 21,6 persen. Kalteng, sebesar 26,9 persen, serta Kabupaten Gumas sebesar 17,9 persen. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) sumber Kemenkes RI Tahun 2023 prevalensi Stunting Indonesia sebesar 21,5 persen, Kalteng sebesar 23, 5 persen, dan Gunung Mas 12,9 persen.

“Harapan kami dalam kajian ini, dapat memberikan gambaran. Apa saja hal-hal yang selama ini terlewatkan dan belum optimal yang dilaksanakan, sehingga menjadi bahan masukan untuk kebijakan lebih lanjut,” ucap Yantrio Aulia, Jumat (14/06/24).

Menurut dia, data prevalensi stunting kabupaten Gunung Mas yang rendah dibanding angka nasional dan propinsi, dan ini merupakan kerja keras selama ini tidak lah sia-sia, Upaya ini bukan semata tentang penurunan angka prevalensi, melainkan juga tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Upaya kita saat ini akan menentukan mutu generasi penerus bangsa, yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan Kabupaten Gunung Mas di masa depan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Peneliti Nila Susanti menjelaskan, kajian faktor Sosio-Ekonomi dan demografi serta dukungan pemerintah daerah pada keluarga dengan balita stunting menjadi topik yang sangat relevan dan mendesak untuk dibahas.

Ditegaskannya, problem stunting merupakan masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif dari berbagai aspek, termasuk aspek sosio-ekonomi, demografi, dan dukungan pemerintah.

“Kami berharap bahwa melalui diskusi ini, para peserta dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan upaya dalam penanggulangan stunting di Indonesia ini,” demikian dia. (Red)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Kuasa Hukum Bantah Isu Kades Tumbang Jala Serang Warga

13 Juni 2025 - 15:50 WIB

Babinsa Pastikan Bantuan Tak Salah Alamat Saat Warga Desa Bangkung Terima BLT

11 Juni 2025 - 21:55 WIB

Sinergi Pemkab Katingan dan UPR, KKN Siap Sasar Pengembangan Desa di 2025

11 Juni 2025 - 17:47 WIB

Gubernur Agustiar Sidak Ke Sekolah, Pastikan Siswa Tidak Terhalang Ijazah Gara-gara Biaya

10 Juni 2025 - 22:07 WIB

Wabup Katingan Serahkan Santunan Korban Laka Lantas di Telangkah

10 Juni 2025 - 21:37 WIB

Trending di Berita Utama