Manfaatkan Lahan untuk Menanam Jagung

KUALA KURUN – HaloKalteng.Com – Beberapa waktu yang lalu, sudah dilakukan penanaman jagung di Desa Tanjung Riu, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Ini adalah program kerjasama Kementerian Pertanian dan Mabes Polri pada lahan satu juta hektare, dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya Asta Cita Presiden RI.

“Kami ingin masyarakat memanfaatkan program ini dengan menanam jagung pada lahan pekarangan. Mengingat banyak manfaat yang didapatkan dari tanaman jagung,” ucap Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Tuah, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Dia mengatakan, manfaat tanaman jagung sebagai sumber pangan dan pakan ternak. Sebagai sumber pangan, jagung digunakan sebagai makanan bergizi yang bisa diolah dalam bentuk jagung bakar, rebus, tepung jagung dan makanan olahan. Kemudian juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena mengandung karbohidrat yang tinggi, khususnya jagung hibrida.

“Pemanfaatan lahan untuk penananam jagung akan memberi manfaat dalam meningkatkan ketahanan pangan, sebagai salah satu sumber pendapatan keluarga, dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan kosong,” terangnya.

Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) ini meminta dinas terkait agar memberikan dukungan dan bantuan berupa benih jagung ke masyarakat agar ditanam di lahan yang dimiliki. Ini sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Tanam jagung akan bisa meningkatkan produktivitas lahan dan memperkuat kemandirian masyarakat pada sektor pertanian. Potensi pertanian disini sangat menjanjikan, tinggal kesungguhan dari masyarakat untuk mengembangkan,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gumas Aryantoni menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan sarana prasarana penunjang pasca panen untuk mendukung program tanam jagung di lahan satu juta hektare.

“Sarana prasarana penunjang pasca panen seperti rumah pengering atau UV Dryer dan gudang. Selain itu, juga disediakan kandang ternak yang menjadi pertanian terpadu. Kotoran ternak bisa menjadi pupuk, dan sisa bagian tanaman dari hasil panen bisa dijadikan makanan ternak,” jelasnya.

Dia juga bersyukur pelaksanaan program ketahanan pangan tidak hanya dilakukan oleh dinas teknis saja, tetapi bersama aparat keamanan, seperti program tanam padi dikawal TNI dan jagung dikawal Polri.

“Dengan gerakan masif, maka swasembada pangan bisa tercapai. Satu catatan yang harus garis bawahi adalah harus konsisten dengan tidak boleh impor, sehingga petani bisa bersaing,” tukasnya. (Tim Redaksi)

Facebook Comments Box